Hai Bloggie. Sudah lama gw tidak mengisi blog ini. Ya sudah 2 bulanan deh!!! Wow gak produkstif banget ya?hahaha… Gw saat ini ingin menulis kembali setelah gw mengarungi dunia kuliah yang penuh tugas dan apalagi skripsi. Pagi ini gw tiba-tiba teringat sama bokap gw di medan. Ya, sedikit rindu dengannya meskipun kadang ketika ketemu di medan tidak menunjukkan kepadanya betapa rindunya gw sama beliau. Gw mengingat apa yang dikatakannya kepada gw saat liburan SP kemarin.
Di medan sebulan yang lalu, saat itu gw dan bokap serta nyokap bertiga di rumah sedang bercanda tawa di ruang makan. Saat itu topiknya adalah masalah gw saat semester 6 kemaren yang tidak memberitahu nilai-nilai kepada mereka. Hampir 1 bulan dari nilai sudah keluar, gw tidak berani melihat nilai itu. Ya, ntah kenapa kali ini gw tidak berani melihatnya. Mungkin gw tidak bisa menerima kenyataannya bahwa nilai gw diluar dugaan semuanya. Ada di atas dan banyak dibawah ekspektasi. Saat itu nyokap dan bokap khususnya intens menanyakan nilai gw berapa saja. Ntah kenapa bokap tidak biasanya ngebet banget menanyakan nilai-nilai gw. Selama ini gw selalu ditanyakan oleh nyokap gw aja. Bingung sendiri.
Suatu hari karena gw tidak angkat-angkat hp gara-gara gw tidur satu harian, bokap kuatir kalau gw ada apa-apa sehingga bokap nyuruh sepupu gw di depok untuk cek gw di kostan. Hahahaah… sangat terharu sih tapi sedikit berlebihan.Hm…Bokap nyangka gw stress berat. Gw sendiri sebenarnya tidak apa-apa tapi jadi tidak enak membuat orangtua jadi kuatir begitu.
Kembali ke topik, jadi bokap gw itu menjelaskan semuanya itu kenapa begitu kuatir terhadap gw. Bokap gw cerita kalau dia sangat ingin anak yang terakhir ini untuk lulus dengan biasanya tanpa ada halangan seperti yang dialami oleh kedua abang gw..Hm.. iya sih bokap jadi trauma setelah kedua abang gw yang lama dan bermasalah dengan kuliahnya.
Bokap menceritakan juga kalau perlakuan dia kedua abang gw dan gw sendiri berbeda. Bedanya adalah ketika kedua abang gw kuliah, bokap gw dengan diam-diam memantau kuliah anaknya. Sabagai conttohnya bokap dengan diam-diam ke kampus untuk menanyakan nilai-nilai anaknya. Bahkan bokap bela-belain diam-diam datang ke Jogja untuk datang ke kampus UGM. Hhuhuu..betapa terharunya gw mendengar ceritanya. Bokap juga cerita bahwa dia mengetes urin abang gw di Jogja untuk tes narkoba. Bukan tidak percaya namun bokap tidak ingin anaknya terjerumus dengan narkoba. Gw sendiri tertegun mendengar hal itu. Selama ini bokap dan nyokap tidak pernah cerita kepada gw.
Perlakukan bokap kepada gw sangat berbeda. Selama gw di kampus UI ini, bokap tidak pernah datang langsung ke kampus seperti dia lakukan kepada kedua abang gw. Bokap cerita kalau gw itu anak yang betanggungjawab dan bokap percaya-percaya saja dengan gw. Ini bukan perkataan gw lho tapi bukan gw. Gw sangat terharu. Selama ini, yang dipiikiran gw kenapa bokap gw tidak peduli dengan akademik gw, tenyata bokap sangat percaya banget dengan gw.
Renungan pagi gw ini membuat gw semangat lagi mengerjakan skripsi gw yang selama ini terbelengkalai. Maafkan aku Pa, Ma, kalau aku saat ini malas dengan skripsi. Aku pasti mengerjakan skripsi ini….PASTI…
By: Nanda Tri Nico