Setiap akhir tahun, setiap orang pasti merenung flashback apa yang telah terjadi selama satu tahun yang telah dijalankan. Mengingat apakah resolusi tahun ini telah tercapai sepenuhnya atau hal-hal tak terduga terjadi pada diri seseorang. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi pada tahun 2011 yang menurutku sendiri bukan tahun kebaikanku. Meskipun begitu, kehidupan tahun 2011 seperti roda. Ada saatnya di atas, ada juga di level terbawah.
Pada awal tahun 2011, dijalani dengan rasa cemas yang begitu besar. Dimana saat itu, begitu banyak dilema mengenai pilihan tempat kerja. Di satu sisi aku ingin meniti karir sesuai dengan keinginan sendiri, di sisi lain ingin mengikuti nasihat orangtua kerja sebagai abdi negara. Sangat banyak pertimbangan saat itu. Begitu banyak saran dan masukan yang diberikan dari teman, sahabat, keluarga dan dosen juga. Dan akhirnya pilihan jatuh pada abdi negara yang setia. Pilihan ini tidak membuat penyesalan yang mendalam dalam hidupku. Mungkin ini yang terbaik untuk aku, keluarga menurut Tuhan Allah. Hanya pasrah dan ikhlas untuk menjalaninya. Ku yakin aku diutus untuk berada disini.
Pertengahan tahun ini, aku menjalankan diklat selama kurang lebih 4 bulan. Ya, sangat membosankan belajar dan belajar di kelas. Namun, disini banyak hal positif yang didapat. Pertama, mendapat pengetahuan yang baru mengenai seluk beluk pemeriksaan keuangan negara yang selama ini aku hanya dapat sekilas saja di saat bangku perkuliahan. Kedua, aku mengenal banyak teman dan sahabat baru di diklat. Maklum 4 bulan lamanya diklat membuat kami semakin akrab satu sama lain. Keuntungan besar saat ini, aku mempunyai jaringan teman seantero nusantara Indonesia. Ini mempermudah aku bisa menjelajahi seluruh Indonesia ini. Ini impian yang belum tercapai sampai saat ini.
Tahun ini juga aku merasa kebahagiaan di keluarga dimana Abang tertuaku akhirnya menikah. Yang ditunggu akhirnya datang juga. Kebahagiaan terbesar terjadi pada keluarga dimana kami memiliki anggota keluarga baru yaitu kakak iparku sendiri. Ditambah lagi calon keponakan yang akan hadir tahun depan akan melengkapi kebahagiaan kami sekeluarga. Ya meskipun aku sendiri tidak dapat hadir pada pesta pernikahan abangku sendiri itu, aku sudah cukup senang dan bahagia.
Tahun ini aku ditugaskan di Sulawesi Tenggara, Kendari. Berat rasanya untuk bisa meninggalkan tempat aku lahir, tempat aku berkarir sebelumnya. Kendari sangat jauh dari Medan, Jakarta, domisili sebelumnya. Tapi ini semua aku hadapi demi mendapatkan pengalaman hidup yang baru. Di Kendari, aku mempunyai pengalaman yang sangat luar biasa, aku punya teman luar biasa dan lingkungan kerja yang luar biasa juga. Disini aku berhasil mempunyai pengalaman baru dan pengetahuan baru. Aku disini dapat belajar coral draw, belajar nyetir sepeda motor, belajar snorkling, belajar hidup mandiri sepenuhnya. Aku suka kerja disini, karena aku mempunyai teman yang baik dan saling membatu dan lingkungan kerja yang sangat kekeluargaan. Sangat beruntung aku bisa berada disini.
Tidak rasa bahagia yang aku alami tahun ini. Rasa sedih yang luar biasa aku alami tahun ini. Rasa sedih pertama adalah aku kehilangan Mas Karnoe yang aku anggap kakekku sendiri di Depok. Mas Karnoe merupakan Bapak organisasi Badan Otonom Economica FE UI yang telah mengabdi selama 20 tahunan. Beliau begitu mendadak meninggalkan kami semua. Aku bersyukur pada saat itu masih sempat bertemu Beliau pada acara Temu Alumni BOE di Salemba. Pada saat itu wajahnya sangat bersinar menyambut kami para alumni. Beliau kaget ketika aku bisa datang pada acara tersebut karena sebelumnya aku konfirmasi ke Beliau kalau tidak bisa hadir.
Tahun ini merupakan tahun terberat aku alami. Aku kehilangan Bapakku yang terkasih yang aku sayangi. Berat rasanya menerima dia sudah tidak ada lagi. Rasa hingga saat ini dia masih berada di dunia ini. Aku masih menganggap dia hanya pergi ke luar kota. Tiap malam terkadang aku mimpi bertemu dengan dia. Dia duduk tersenyum di atas batu dekat makamnya. Aku belum bisa melupakan dia. Jika lagi sendiri di malam hari aku selalu ingat dia, ingat selalu percakapan kami 5 menit di pagi hari sebelum dia pergi untuk selamanya. Aku terkadang tiba menangis sendiri di malam hari. Dan ini sudah terjadi dua bulan ini. Aku belum bisa menceritakan kondisiku sama teman dan sahabat. Aku masih tertutup.Mohon maaf jika aku belum bisa menceritakannya. Jika ada yang bertanya aku baik-baik saja, mohon maaf kalau aku berbohong aku sebenarnya tidak baik. Aku sulit untuk mencoba ikhlas dan sedikit melupakannya. Entah sampai kapan aku bisa begini. Aku belum bisa sampai saat ini.
Itulah hidup kadang kita berada di level atas terkadang kita terpuruk hingga level paling bawah. Kita harus berjuang menjalaninya. Di akhir tahun ini, aku berusaha bangkit menuju Tahun Baru 2012. Aku berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya. Aku harus mencari semangat baru menjalani hidup kedepannya. Hanya doa dari keluarga, teman, sehabat dan diri sendiri mengiringiku melangkah ke depan.