Hai Bloggie…Sudah hampir sebulan lamanya tante gw (Bahasa batak tante: namboru) dipanggil yang Kuasa. Kepergiannya begitu cepat. Tanda disangka dan diduga di pagi hari disaat dia hendak menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai Guru di SMA Negeri 38 Jakarta, dia dipanggil oleh Sang Pencipta. Mungkin Sang Pencipta menilai sudah waktunya dan sudah cukup namboru gw untuk menjalankan tugasnya di dunia ini. Namboru gw ini tergolong wanita yang keras dan teguh. Selain jadi guru, dia sebagai pelayan Tuhan yang setia di Gereja GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun)Depok. Dia menjabat sebagai Syamas. Ya, mungkin kalau tidak salah setingkat Pendeta atau Penatua di Gereja Batak Toba. Oh ya dia menjadi pelayan di Gereja bergenre Simalungun karena dia menikah dengan Alm. Amangboru gwbermarga Saragih Simarmata yang termasuk pada Batak Simalungun. Namboru gw ini sudah lama ditinggal oleh suaminya oleh karena sakit jantung. Ada persamaan tragedi meninggal kedua2nya, yaitu meninggal dengan tiba2 di pagi hari dan terkena serangan jantung. Tetapi namboru gw ini tidak memiliki riwayat sakit jantung sebenarnya. Jantungnya tidak kuat terhadap kemoterapi yang ketujuh. Oh ya namboru gw yang tangguh ini, sudah menjalankan kemoterapi sebanyak 6 kali ditambah 2 kali tambahan kemoterapi. Kehendak Tuhan berbeda dengan kehendak manusia, sebelum menyelesaikan seluruh kemoterapi, beliau telah dipanggil Tuhan.
Sedih rasanya kehilangan dia saat ini. Selalu mengingat dia ketika gw menumpang hidup di rumahnya saat gw merantau ke Jakarta. Begitu besar jasanya pada gw. Ketika gw teringat akan dia, gw ingat akan kunjungan gw saat dia sedang menjalani kemoterapi. Saat gw datang, dia selalu bercerita panjang lebar meskipun dia lelah. Padahal gw menyuruh dia untuk beristirahat dan bercerita, dia tetap bercerita. Gw terpaksa mendengarkan ceritanya yang sangat panjang. Cerita dia begitu panjang mulai dari sejarah bokap dan nyokap menikah hingga kejadian keluarga saat ini yang tidak mungkin gw ungkapkan disini. Nah yang diceritakan banyak hal positif dan hal negatif. Begitu banyak rahasia keluarga yang gw tadinya gw tidak tahu, akhirnya gw tahu. Wah, sebenarnya semua omongan nambou gw itu masih terekam di otak gw. Gw rasa ini sebuah petuah dari dia. Tapi hati gw merasa gundah menceritakan seluruhnya kepada keluarga gw terumata bokap dan nyokap. Tidak untuk waktu saat ini. Mungkin gw harus mencatat dalam sebuah catatan kecil dan suatu saat gw mengungkapkannya…Ya saat ini gw sedang mengerjakan catatan-catatan itu dan semoga saja gw bisa menyelesaikannya…
Namboru, Aku Sayang Namboru….Selamat Jalan Namboru….Ny. Tiar L. Situmorang….
2 komentar:
Semoga tenang arwahnya. :) Yang kuat ya, Nanda. :)
Thanks intan... gw masih berjuang untuk menguatkan diri hingga sekarang....masih mengingat dia...
Posting Komentar