Ku buka pintu di saat yang lain dalam bunga mimpi
Ku melangkah pasti dengan berulang kali
Beribu langkah terukir di sepanjang jalanku
Menuju tempat dimana aku jalankan tugas mulia
Tempat aku berdikari bertahun-tahun
Tempat orang berlomba menuju masa depan yang cerah
Sang Fajar menyapaku dengan indah
Burung berkicau menyambutku
Tanamanku seraya mengucapkan “Selamat Pagi”
Mengiringiku dan memberi semangat
Tak kenal lelah dan jenuh ku jalani ini
Ku berjuang tanpa pasanganku
Menuntun anakku jalani ganasnya dunia ini
Melawan semua kejahatan dan kemunafikan
Ku tahu aku belum berbuat banyak anakku
Tapi ku yakin kau sejahtera bersamaku
Ku pikir aku bisa melihat anakku bertumbuh dewasa
Ku pikir aku bisa melihat bangsaku tumbuh menjadi Bangsa Besar
Kehendakku bukan Kehendak-Mu, Sang Pencipta
Pagi itu,
Mataku telah tertutup,
Jantungku tak bergetar
Tanganku tak berayun lagi,
Sang Pencipta seraya berkata, “Tugasmu telah usai, anak-Ku”
created by: Nanda Tri Nico
2 komentar:
Nandaa, this is beautiful! Heartwarming, tears-inducing, in short this is real good stuff! :'( Wherever did you get the idea??? Your poem reminded me so much of Pursuit of Happyness! Nanda ur talentedd!!!
Intan terima kasih atas pujiannya...masih amatir kok gw di dunia puisi..hahaha..iya idenya itu gara2 gw mau ikutan lomba puisi..eh lombanya mengharuskan beli nomor salah satu provider, trus harus aktif lagi...jadinya gw malas deh ikutan..dan puisi gw udah selesai..sayang kalau gak dipublikasikan..hehehe..makanya gw buat di blog...
Posting Komentar