Total Tayangan Halaman

Sabtu, 31 Desember 2011

Catatan Akhir Tahun

Setiap akhir tahun, setiap orang pasti merenung flashback apa yang telah terjadi selama satu tahun yang telah dijalankan. Mengingat apakah resolusi tahun ini telah tercapai sepenuhnya atau hal-hal tak terduga terjadi pada diri seseorang. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi pada tahun 2011 yang menurutku sendiri bukan tahun kebaikanku. Meskipun begitu, kehidupan tahun 2011 seperti roda. Ada saatnya di atas, ada juga di level terbawah.

Pada awal tahun 2011, dijalani dengan rasa cemas yang begitu besar. Dimana saat itu, begitu banyak dilema mengenai pilihan tempat kerja. Di satu sisi aku ingin meniti karir sesuai dengan keinginan sendiri, di sisi lain ingin mengikuti nasihat orangtua kerja sebagai abdi negara. Sangat banyak pertimbangan saat itu. Begitu banyak saran dan masukan yang diberikan dari teman, sahabat, keluarga dan dosen juga. Dan akhirnya pilihan jatuh pada abdi negara yang setia. Pilihan ini tidak membuat penyesalan yang mendalam dalam hidupku. Mungkin ini yang terbaik untuk aku, keluarga menurut Tuhan Allah. Hanya pasrah dan ikhlas untuk menjalaninya. Ku yakin aku diutus untuk berada disini.

Pertengahan tahun ini, aku menjalankan diklat selama kurang lebih 4 bulan. Ya, sangat membosankan belajar dan belajar di kelas. Namun, disini banyak hal positif yang didapat. Pertama, mendapat pengetahuan yang baru mengenai seluk beluk pemeriksaan keuangan negara yang selama ini aku hanya dapat sekilas saja di saat bangku perkuliahan. Kedua, aku mengenal banyak teman dan sahabat baru di diklat. Maklum 4 bulan lamanya diklat membuat kami semakin akrab satu sama lain. Keuntungan besar saat ini, aku mempunyai jaringan teman seantero nusantara Indonesia. Ini mempermudah aku bisa menjelajahi seluruh Indonesia ini. Ini impian yang belum tercapai sampai saat ini.

Tahun ini juga aku merasa kebahagiaan di keluarga dimana Abang tertuaku akhirnya menikah. Yang ditunggu akhirnya datang juga. Kebahagiaan terbesar terjadi pada keluarga dimana kami memiliki anggota keluarga baru yaitu kakak iparku sendiri. Ditambah lagi calon keponakan yang akan hadir tahun depan akan melengkapi kebahagiaan kami sekeluarga. Ya meskipun aku sendiri tidak dapat hadir pada pesta pernikahan abangku sendiri itu, aku sudah cukup senang dan bahagia.

Tahun ini aku ditugaskan di Sulawesi Tenggara, Kendari. Berat rasanya untuk bisa meninggalkan tempat aku lahir, tempat aku berkarir sebelumnya. Kendari sangat jauh dari Medan, Jakarta, domisili sebelumnya. Tapi ini semua aku hadapi demi mendapatkan pengalaman hidup yang baru. Di Kendari, aku mempunyai pengalaman yang sangat luar biasa, aku punya teman luar biasa dan lingkungan kerja yang luar biasa juga. Disini aku berhasil mempunyai pengalaman baru dan pengetahuan baru. Aku disini dapat belajar coral draw, belajar nyetir sepeda motor, belajar snorkling, belajar hidup mandiri sepenuhnya. Aku suka kerja disini, karena aku mempunyai teman yang baik dan saling membatu dan lingkungan kerja yang sangat kekeluargaan. Sangat beruntung aku bisa berada disini.

Tidak rasa bahagia yang aku alami tahun ini. Rasa sedih yang luar biasa aku alami tahun ini. Rasa sedih pertama adalah aku kehilangan Mas Karnoe yang aku anggap kakekku sendiri di Depok. Mas Karnoe merupakan Bapak organisasi Badan Otonom Economica FE UI yang telah mengabdi selama 20 tahunan. Beliau begitu mendadak meninggalkan kami semua. Aku bersyukur pada saat itu masih sempat bertemu Beliau pada acara Temu Alumni BOE di Salemba. Pada saat itu wajahnya sangat bersinar menyambut kami para alumni. Beliau kaget ketika aku bisa datang pada acara tersebut karena sebelumnya aku konfirmasi ke Beliau kalau tidak bisa hadir.

Tahun ini merupakan tahun terberat aku alami. Aku kehilangan Bapakku yang terkasih yang aku sayangi. Berat rasanya menerima dia sudah tidak ada lagi. Rasa hingga saat ini dia masih berada di dunia ini. Aku masih menganggap dia hanya pergi ke luar kota. Tiap malam terkadang aku mimpi bertemu dengan dia. Dia duduk tersenyum di atas batu dekat makamnya. Aku belum bisa melupakan dia. Jika lagi sendiri di malam hari aku selalu ingat dia, ingat selalu percakapan kami 5 menit di pagi hari sebelum dia pergi untuk selamanya. Aku terkadang tiba menangis sendiri di malam hari. Dan ini sudah terjadi dua bulan ini. Aku belum bisa menceritakan kondisiku sama teman dan sahabat. Aku masih tertutup.Mohon maaf jika aku belum bisa menceritakannya. Jika ada yang bertanya aku baik-baik saja, mohon maaf kalau aku berbohong aku sebenarnya tidak baik. Aku sulit untuk mencoba ikhlas dan sedikit melupakannya. Entah sampai kapan aku bisa begini. Aku belum bisa sampai saat ini.

Itulah hidup kadang kita berada di level atas terkadang kita terpuruk hingga level paling bawah. Kita harus berjuang menjalaninya. Di akhir tahun ini, aku berusaha bangkit menuju Tahun Baru 2012. Aku berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya. Aku harus mencari semangat baru menjalani hidup kedepannya. Hanya doa dari keluarga, teman, sehabat dan diri sendiri mengiringiku melangkah ke depan.

Jumat, 25 November 2011

Lima Menit Untuk Selamanya

25 Oktober 2011, bagi sebagian orang menganggap tanggal itu hanya tanggal biasa saja atau juga menganggap tanggal isitimewa baginya. Tapi buat aku tanggal itu tanggal terburuk dalam sejarah hidupku.

Pagi itu, seperti biasanya aku menjalani rutinitas sehari-hari, tanpa firasat apapun, tanpa tanda apapun, tanpa mimpi apapun, hal buruk akan menimpaku di hari itu. Pergi ke kantor pagi hari bersama teman sekantor yang kebetulan satu kostan. Rutinitas pagi hari di kantor dimulai dengan membuka laptop, membersihkan pasir dari sepatu dan bercanda tawa bersama teman seruangan. Pukul 08.00 WITA, ternyata Bapakku telp aku dan aku tidak angkat karena kebiasaan hp hanya bergetar tanpa nada dering. Tak lama setelah itu, ada telp dari Mama, langsung aku angkat. Terdengar suara Mama dan langsung dialihkan ke Bapak. Pertama Beliau tanyakan :”Halo anak bapak, sehat nak?”, aku pun menjawab “Sehat pak”. Lanjut kata Bapak “Iya Bapak sehat saja.”. Keanehan yang aku rasa saat itu kok suaranya lemas serak-serak namun dia bilang sehat-sehat saja. Tiba tiba telp mati karena ternyata hp habis batere. Langsung aku charge hp dan langsung telp Bapak. “Halo kenapa mati tadi” tanya Bapak. “Halo pak, iya tadi hpku mati habis batere.” Jawabku. Terus dia berkata demikian,”Kamu sabar ya nak disana, tidak apa-apa kamu di bagian itu, pelajari yang ada di situ dan kamu kalau pindah ke Jakarta saja, ke kantor pusat, jangan ke perwakilan ya. Biar kamu bisa lanjut sekolah S2”, dan aku menjawabnya “iya pak.”.Bapak juga berpesan, “Kamu kalau ada waktu kosong ngajar disana saja, pasti kamu diterima ngajar disana dan menulislah tentang apa aja kan kamu suka menulis.” Aku menjawab “iya pak.” Lanjut bapak mengatakan “Jaga kesehatanmu ya nak, jaga makanan.” Aku menjawab “iya pak”. Sekitar 5 menit percakapan kami berdua di pagi hari itu. Tapi 5 menit percakapan itu sangat berarti untukku untuk selamanya.

Sebenarnya Bapak menelepon aku waktu itu untuk menjawab kecemasanku saat aku tahu bapak sudah 5 hari dirawat di rumah sakit tanpa sepengetahuanku karena bapak tidak ingin aku khawatir disini. Aku baru tahu info bapak dirawat setelah mama beritahu setelah bapak pulang di bawa kerumah. Ketika itu, aku marah sama mamaku di telpon hari minggu. Kemudian mama cerita ke bapak soal aku marah tentang itu, makanya Bapak telp aku saat itu.

Pukul 12.00 WITA, tiba-tiba mama telp kembali tapi kali ini suaranya tidak kedengaran jelas, seperti suara ribut di sana. Mama tidak jelas berbicara. Aku akhirnya telp kembali mama Dan mama sambil suara menangis mengatakan “Bapak sudah tidak ada lagi nak.” Dan telp pun tertutup. Saat itu, aku langsung terdiam duduk di tempat kubikel tak kuasa meneteskan air mata. Sontak teman satu ruangan menanyakan kenapa, ada apa. Ketika itu aku tidak bisa menjelaskan apa-apa karena larut sedih. Sekitar sejaman barulah aku menjelaskan ke teman. Saat itu juga teman teman berusaha membantu aku mencarikan tiket untuk pulang ke Medan. Aku tidak kuat menjalani ketika itu. Tertatih-tatih aku melangkah keluar kantor dibantu oleh teman menuju ke bandara. Selama di pesawat aku melamun, sedih dan menangis selalu ingat-ngat pembicaraan telepon tadi pagi. 6 jam lebih perjalanan aku tempuh.

Tiba jam 23.00 WIB di medan langsung menuju rumah dan melihat rumah telah dihiasi papan bunga, Abangku telah menunggu di depan gerbang rumah. Aku peluk abangku sambil menangis menjerit histeris. Aku dibopong abangku menuju tempat bapakku telah tidur untuk selamanya. Tak kuasa aku melihat bapakku telah terlentang kaku di atas tempat tidur. Badan terasa lemas tak kuat untuk berdiri tegak saat itu. Aku melihat wajahnya senyum bahagia saat itu. Lama aku menangis dan menjerit saat itu. Badan lemas dan tak berdaya sampai esok harinya. Aku tidak makan sampai hari esoknya. Menangis dan menangis duduk disebelah bapakku. Aku selalu dipaksa untuk makan namun aku tidak bisa makan. Aku hanya terdiam menangis duduk melihat wajah bapakku. Ekspresi wajah bapakku berubah hari kedua itu, tiba-tiba keluar airmata di wajahnya. Aku lari menuju ke kamar mama, tak kuasa melihat bapakku sedih. Aku tak kuasa melihat peristiwa itu. Saat itu juga aku berpikir, aku tak mau bapak bersedih aku harus kuat. Aku harus bisa tabah. Aku tidak mau menangis depan jenazah bapakku, tidak mau bapakku sedih melihat aku begitu tersiksa atas kepergiannya.

Tak menyangka secepat ini Bapakku meninggalkan kami semua. Ini sangat menyakitkan bagiku dan keluargaku, tapi Bapak bahagia meninggalkan kami tanpa merepotkan kami semua tentang derita sakitnya. Sebenarnya bapak punya sakit yang tidak mau diceritakan kepada kami. Kami sudah memaksa untuk berobat tapi Bapak menolak terus untuk berobat. Tuhan mempunyai rencana indah buat keluargaku. Mungkin cara beginilah Tuhan memanggil Bapakku. Cara terindah buat keluargaku.

Kepergian Bapakku ke surga membawa alam kenangan bersamanya di pikiranku. Kenangan yang tak akan terulang kembali untuk selamanya. Aku selalu ingat masa-masa bersama bapak dari kecil hingga aku saat ini. Waktu kecil, aku masih ingat ketika bapakku pulang ke medan dia mengajakku bermain di Deli Plaza di tempat permainan di lantai 3. Permainan yang aku suka saat itu permainan ambil permen dengan memakai miniatur traktor kecil. Senang rasanya jika mendapatkan permen “Sugus” yang banyak.

Ada lagu kesukaan Bapak yang selalu diputarnya di mobil saat aku masih kecil, yaitu Anak Na Burju, ini lirik lagunya

Anak Na Burju

Anakku naburju anak hasianku
anakku nalagu
ingot do ho amang di akka podani
natua tua mi

Dung hupaborhat ho namarsikkola i
tu luat na dao i amang
benget do ho amang, benget do ho
manaon na hassit i

Dung lam dao amang, pangarantoan mi
anakku na lagu
sipata lomos do, natua tua mon
disihabunian i

Hutangiangkon do, mansai gomos amang
anggiat muba rohami
dijalo do amang, dijalo do
tangiang hi amang

Reff.
Ipe amang, hasian ku
anakku naburju
pagomos ma tangiang mi
tu mula jadi nabolon i

Anggiat ma ture, sude hamu pinoppar hi amang
marsiamin aminan, marsitukkol tukkolan
songon suhat di robean i..

anak na burju

Bapakku juga tidak pernah memukul anak-anaknya. Dengan wajah marah dan suara yang besar sudah membuat anak-anaknya takut kepadanya. Anak-anaknya tidak pernah membuat bapak kerepotan memenuhi kebutuhan dan keinginan anak-anaknya.

Kebiasaan bapak yang tidak akan pernah ada lagi adalah suara ngorok yang selalu akan aku rindukan. Suruhan bapak kepadaku tidak pernah lagi akan aku lakukan seperti menggunting kuku kaki dan tangannya, mengoleskan minyak karo ke tubuhnya, menyemir sepatunya. Rutinitas ini selalu aku lakukan setiap aku pulang ke medan dari perantauan. Canda tawa bapak menggoda aku, mama dan abangku tidak ada lagi seperti menyindir aku anak mama bukan anak bapa, atau juga menyindir mama buat makanan enak setiap aku pulang ke medan.

Tak mudah menjalani kehidupan ke depannya. Aku belum bisa melupakan kesedihan. Meskipun aku tidak sedih di kantor dari pagi hingga sore tapi malam aku masih larut dalam kesedihan. Tak jarang aku terus melamun dan sedih tiba-tiba. Ya, butuh waktu untuk menstabilkan jiwaku, pikiranku dan hatiku.

Bapak telah tenang di sebelah kanan Allah Bapa di Surga. Dia telah senang disana. Dia telah bangga terhadap apa yang telah dilakukannya di dunia ini. Dia telah bangga mempunyai kami semua anak dan mama. Dia bangga anaknya telah memenuhi keinginannya dan aku telah menggenapi keinginannya. Aku cukup puas membahagiakan bapakku meskipun aku belum bisa memberikan yang lebih kepadanya. Bapak, meskipun Engkau disana jauh dari kami, tetaplah Engkau selalu di hati kami dan selalulah mengawasi kami setiap kami melangkah di jalan kehidupan ini. Amien.

Bapak….

Bapakku sayang, Bapakku terkasih,

Ku terkadang tidak mengerti maksud dan inginmu

Tapi ku yakin itu adalah suara dariNya

Kini aku mengerti dan sadar

Inginmu sangat baik bagiku

Bapak,

Maafkan tak banyak yang bisa aku persembahkan kepadamu

Ku telah mencoba membahagiakanmu, Bapak

Tapi engkau telah merasa cukup atas usahaku ini

Bapak,

Kata-kata terakhirmu masih ada di pikiranku dan hatiku

Suaramu sampaikan itu lambat laun menjadi kecil kurasakan saat ini

Takkan aku lupa dan hapus

Hanya itu yang bisa aku kenang saat ini

Menjalani hidup ke depannya

Bapak,

Aku berusaha menjadi anak yang baik

Anak bapak yang dapat dibanggakan

Aku akan berusaha, berusaha dan berusaha buat kau tersenyum disana

Bapak,

Aku bangga punya Bapak seperti dirimu

Bapakku yang baik hati

Tetaplah menjadi Bapakku selamanya

Yang menjagaku dan mengawasiku

Hingga kita bertemu di suatu saat di tempat nan indah

Rabu, 27 Juli 2011

Mengenangmu Mas Karnu...


Hari ini tepat 40 harinya Beliau, yang aku hormati dan sayangi, meninggalkan aku, kamu dan kita semua. Sesosok yang bersahaja yang selalu melemparkan senyum yang indah tanpa merasa lelah dan letih menjalani rutinitas yang begitu berat dan panjang untuk seumur Beliau. Dia adalah Karnu. Aku, kamu dan kita selalu memanggilnya Mas karnu meskipun usianya sebenarnya tidak pantas untuk disebut Mas. Sebutan itu sudah tradisi turun temurun antar generasi dalam organisasi Badan Otonom Economica (BOE).
Sosok beliau sangat kami kagumi. Peran beliau yang kecil dan tidak langsung untuk organisasi tapi beliau lakukan dengan sepenuh hati untuk aku, kamu, kita dan organisasi. Meskipun perannya kecil tetapi bagi kami itu begitu sangat berarti. Dia tidak peduli apa yang dikatakan orang lain kepadanya tentang pekerjaanya. Dia hanya melakukannya dengan kecintaannya kepada organisasi. Begitu banyak tawaran pekerjaan yang menjanjikan namun dia menolaknya.
Begitu banyak kenangan bersama beliau. Minum teh bersama, cerita BOE masa lalu, bercanda tawa di depan BOE, main karambol yang aku tidak pernah menang jika melawan dia. Kenangan itu begitu manis dan mungkin tidak bisa dibuang begitu saja di memori aku, kamu dan kita bersama.
Empat puluh hari sudah berlalu, rasa kehilangan masih saja hinggap di diriku. Tak mudah menemukan sosok yang setia, cinta kasih dan komitmen seperti beliau dalam hidupku. Memori terakhir bersama dia masih tersimpan rapi di ruang pikiranku dan tak akan pernah kuhapus begitu saja.
Ingin ku mengunjunginya di tempat peristirahatannya yang indah itu untuk menyembuhkan rasa kangen ini yang terdalam. Ku tak berdaya melawan sistem waktu ini, hanya kekuatan doaku mengiringi langkahnya ke Surga.
Kini beliau telah tenang dan damai disana, ijinkan aku, kamu dan kita untuk bisa tetap bersamamu dan mencicipi senyuman manismu,Mas Karnu, meskipun itu hanya di ruang mimpi.
Selamat jalan Mas Karnu,,,,, Selamat jalan......

Minggu, 15 Mei 2011

Tips and Trik masuk BPK RI tahun 2011


Apa sih yang menarik untuk masuk BPK? Orang berbondong-bondong untuk masuk BPK? Apakah karena statusnya PNS dengan banyak tunjangan? Apakah hanya karena pekerjaan yang prestige? Gw sendiri belum menemukannya. Yang jelas BPK sesuatu yang worth it untuk dipertaruhkan? Mengapa demikian? Ya melihat tes yang begitu lama, panjang serta banyak orang mencoba berkali-kali. Disini, tidak hanya kepintaran seseorang yang dites, melainkan keberuntungan sangat berperan aktif. Gw mungkin orang yang sangat beruntung diantara orang-orang yang lulus. Hanya mencoba sekali saja dengan tanpa pengalaman kerja yang cukup di bidang auditor bisa lolos. Tidak tahu panitia bisa meloloskan diriku sebagai CPNS BPK RI Tahun 2011. Tidak ada intrik-intrik khusus yang dilakukan. Cukup berdoa dan ikhlas menjalani setiap tes. Berikut gw akan memberikan gambaran mengenai tes BPK RI yang gw jalani. Smoga teman-teman pembaca dapat menjadi ilmu dalam perjuangan mencoba CPNS BPK RI tahun berikutnya.

Tahapan Pertama
Tahapan pertama yang dilalui adalah seleksi administrasi. Ya ini, gerbang awal seleksi. Tidak perlu kuatir atas tahapan ini, karena sebagian besar akan lolos apabila pendaftaran administrasi dilakukan benar. Mulai dari masukkan nama, alamat serta data2 lain dengan lengkap dan benar. Berkas-berkas pendukung juga harus dengan teliti dipersiapkan. Misalnya legalisir ijazah dan transkip, bila diminta tanda tangan dekan atau pejabat fakultasya harus tanda tangan dekan/ pejabat fakultas bukan tanda tangan manajer pendidikan universitas/ pejabat universitas.
Setelah itu akan ada pengumuman seleksi administrasi yang selanjutnya harus pendaftaran ulang dan tanda tangan kartu ujian. Yang ini membuat repot peserta. Karena akan berulang-ulang melakukan proses ini setiap tahapan tes. Bagi yang lagi di luar kota bisa menguras kocek karena harus pulang pergi. Bagi yang suda kerja, pasti dosanya banyak karena harus berbohong terus izin sakit atau izin acara keluarga. Maklum, ini pengalaman gw sih. Nah, biasanya proses ini 2-1 hari sebelum tes dilaksanakan, biasanya hari jumat atau sabtu.

Tahapan Kedua
Tahapan kedua adalah tes tertulis. Tes ini berisikan kemampuan dasar: kemampuan verbal, logika dan berhitung serta tes bahasa inggris. Tes ini lumayan susah karena dibuat oleh Bapennas yang terkenal soalnya yang super sulit. Saran gw, banyak-banyak berlatih tes TPA. Belilah buku TPA dengan berbagai versi yang akan memperkaya pengetahuan anda. Soal-soal akan berkutat disitu-situ saja menurut gw. Di tes ini jangan terlalu memaksakan isi seluruh jawaban atau jangan nembak-nembak. Gw hanya sedikit isi jawabannya. Yang terpenting jawaban harus benar menurut pandangan masing-masing. Usaha plus doa hasilnya ya kelulusan.

Tahapan Ketiga
Tahapan ketiga adalah tes psikotes. Tes ini dua hari. Hari pertama tes psikotes tertulisnya dan hari kedua adalah diskusi kelompok serta wawancara dengan psikologi. Tes hari pertama ini hampir mirip-mirip dengan tes tertulis, ada hitungan dasar dan logika bergambar. Disaat tes ini peserta diminta isi biodata dan pertanyaan-pertanyaan mengapa masuk BPK. Isilah sesuai kepribadian anda dan jangan mengarang. Tes hari kedua akan ada diskusi kelompok yang membahas topik permasalahan. Tips disini adalah jadilah diri anda, karena gw tidak taw penilaian atas diskusi kelompok. Pengalaman gw adalah jangan terlalu menonjol dan menghargai pendapatan orang lain. Ya beretika bertanya dan menjawab. Setelah itu dilanjutka wawancara dengan psikolog. Nah ini peserta harus diri sendiri dan sesuai dengan apa yang ditulis di biodata sebelumnya. Ada saatnya psikolog melihat-lihat alasan apa masuk BPK.Tetap tersenyum dan tenang. Disini butuh effort yang besar karena tahapan ini banyak pemotongan peserta dan banyak peserta selalu gugur di tahapan ini.

Tahapan Keempat
Tahapan keempat adalah wawancara dengan pejabat. Jika sudah pada tahapan ini, menurut gw sudah 100 persen masuk BPK. Karena peserta ini sudah fix masuk BPK beserta cadangannya. Sebelumnya peserta disuruh medical check up dengan biaya sendiri dan masukkan hasilnya saat sebelum wawancara. Disini peserta akan diwawancara mengenai 3 kasus permasalahan dan tentang kepribadian sehari-hari dan lingkungan keluarga. Nanti akan diberitahu penempatan pertama peserta. Nah disini akan mulai banyak berguguran peserta. Banyak peserta akhirnya mengundurkan diri karena tidak mau penempatan jauh apalagi ke bagian timur dengan berbagai banyak alasan. Nah yang cadangan tidak tahu penempatan dimana, dia akan bersiap-siap masuk pada tempat calon yang fix yang mengundurkan diri tadi. Ya sebagai peserta harus siap lahir dan batin penempatan di seluruh Indonesia.

Tahapan Akhir
Tahapan terakhir adalah pengumuman. Pengumuman ini ditunggu-tunggu. Karena harap cemas jika tidak lulus di akhir tahapan. Karena bila peserta yang fix setuju dengan penempatan pertama maka cadangan tidak diluluskan, namun jika banyak peserta fix yang tidak setuju penempatan, maka cadangan berpeluang lulus semua.

Akhir kata, semoga petunjuk dan gambaran yang telah dijelaskan dapat menjadi pedoman teman-teman yang ingin mengikuti CPNS BPK RI tahun-tahun berikutnya. Nantikan cerita selanjutnya di Pendidikan dan Pelatihan CPNS BPK RI.